Kamis, 14 Maret 2013

IPI Pilwali Pare.

Survey IPI Unggulkan Taufan Pawe

MAKASSAR, CAKRAWALA - Lembaga survei Indeks Politica Indonesia (IPI) menggunggulkan Taufan Pawe sebagai posisi teratas untuk memenangkan Pilwalkot Pare-pare. IPI yang baru saja merampungkan survei pemetaan politiknya di Kota Pare-pare menempatkan Taufan Pawe di posisi teratas di banding kandidat lain yang akan menjadi rivalnya di Pilwalkot yang rencana di helat 29 Agustus mendatang.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan IPI sejak 20 Februari-3 Maret, untuk posisi Calon Wali kota, Taufan Pawe menempati peringkat teratas dengan elektabilitas 23,09 persen, disusul Faisal A Sapada 14,10 persen, Sjamsu Alam 13,11 persen, Abdul Rahman Saleh 13,08 persen, Taqyuddin Jabbar 7,22 persen, dan Fatmawati RMS 4,09 persen.

Sementara Dosen Politik Unismuh Makassar Arqam Azikin yang juga berambisi maju, harus puas diperingkat keenam dengan hanya meraih elektabilitas 4,06 persen, disusul Syaifuddin Laintang 3,10 persen, Ramzah Thabarani 3,07 persen, Gustam Kasim 3,03, Hatta Buroncong 2,03 Persen, dan HM Imran Ramli.
Sementara untuk posisi Calon Wakil Wali kota Pare-pare, posisi tertinggi ditempati Herman Zain Katoe dengan elektabilitas 19,10 persen, disusul Rahmat Sjamsu Alam 13,17 persen, Andi Darmawangsa 9,12 persen, Yamin Aslan Tjanring 8,08 persen, Ibrahim Fatta 7,12 persen, Andi Tanra Sula 5,11 persen, Soekawai Husein 5,09 persen, Basuki Busrah 4,15 persen, Fadly Agus Mante 4,08 persen, Sudirman Tanzi 4,07 persen.
Direktur Eksekutif IPI, Suwadi Idris Amir, mengatakan, posisi kandidat Cawali dan Wakil Wali kota di lima teratas masih sangat berpotensi saling menyalip. Menurutnya, dalam kurun waktu kurang lebih enam bulan yang tersisa, masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi.
Perubahan itu, kata dia sangat tergantung pergerakan politik yang mereka bangun.
“Kalau kelima teratas ini masing-masing maju sebagai Calon Wali Kota Pare-pare, sebaiknya mereka selektif memilih pasangan. Politisi atau pengusaha sebaiknya menggandeng birokrat, begitupun sebaliknya kalau birokrat lebih bagus menggandeng politisi atau pengusaha,” kata Suwadi.
Dalam melakukan survei, IPI menggunakan metodologi multistage random sampling acak berjenjang dengan sampel 480 responden, dengan margin of error 2,5 persen. (del/rus)

0 komentar:

Posting Komentar