SURVEI EKONOMI: (IPI) INDEKS POLITICA INDONESIA'' TELAH MEMBANTU BEBERAPA PERUSAHAAN DIINDONESIA UNTUK MEMBANTU MEREKA BERSAING MAUPUN MENGUNGGULI PESAING-PESAINGNYA:
PENTING NYA SURVEI EKONOMI BAGI PERUSAHAAN:'' SEBUAH PERUSAHAAN BESAR MAUPUN KECIL HARUS MAMPU MENGETAHUI PERKEMBANGAN PASAR AGAR TIDAK TERTINGGAL DARI PERUSAHAAN LAIN' KEUNGGULAN EKONOMI BARAT DAN AMERICA KARNA KE PROPESIONAL NYA PARA PENGUSAHA-PENGUSAHANYA DALAM MENGELOLAH PASAR NASIONAL NYA MAUPUN INTERNASIONAL NYA.''
SURVEI ETB DAN TENTANG SOSIAL EKONOMI
Dunia
usaha merupakan salah satu institusi terpercaya di Indonesia, demikian
temuan survei Edelman Trust Barometer (ETB)
dan (IPI) Indeks Politica Indonesia 2012. Namun demikian, hasil
survei menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan masyarakat dengan
kinerja perusahaan yang perlu diperhatikan pelaku usaha dalam membangun
kepercayaan.
Edelman Trust Barometer tahun ini merupakan
survei tahunan global ke-12, ke-4 bagi Indonesia, yang mengukur
kepercayaan dan kredibilitas terhadap dunia usaha, pemerintah, lembaga
swadaya masyarakat (LSM), dan media. Survei ini melibatkan lebih dari 30
ribu responden di 25 negara, termasuk 9 negara di kawasan Asia Pasifik
(Indonesia, Cina, India, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong,
Malaysia, dan Australia). Survei tahun ini untuk pertama kalinya
menyertakan masyarakat umum sebagai sampel, setelah sebelumnya hanya
melibatkan kalangan elit informasi (informed public).
Meski dunia usaha di Indonesia merupakan salah
satu institusi dengan tingkat kepercayaan tertinggi menurut kalangan
elit informasi (78%), lebih tinggi dibandingkan pandangan kalangan yang
sama di tingkat global (54%) atau di 25 negara yang disurvei, ditemukan
beberapa kesenjangan terkait harapan responden. Ketika masyarakat umum
di Indonesia diminta menyebutkan hal-hal apa saja yang membangun
kepercayaan terhadap suatu perusahaan, dan bagaimana kinerja perusahaan
pada hal-hal tersebut, hal yang dipandang paling penting adalah
mendengarkan kebutuhan dan masukan dari konsumen (75%).
Ketika diminta memberi penilaian mengenai
kinerja perusahaan dalam hal ini, hanya 50% responden yang berpendapat
bahwa perusahaan secara umum sudah baik melaksanakannya. Kesenjangan
yang besar juga ditemukan pada transparansi dan praktek usaha yang
terbuka. Sebanyak 70% responden berpendapat bahwa hal ini sangat
penting, tetapi hanya 36% yang menyatakan bahwa perusahaan di Indonesia
telah menerapkannya dengan baik.
Kesenjangan lain yang signifikan yaitu
bertanggung jawab dalam menangani isu atau krisis (72%) menganggap
penting tetapi hanya 37% menyatakan perusahaan sudah melaksanakannya,
memperlakukan karyawan dengan baik‟ (72% menyatakan penting dan hanya
38% sepakat perusahaan sudah melaksanakannya), mengutamakan konsumen
daripada laba‟ (69% bilang penting, hanya 35% yang sudah melaksanakan),
serta „berupaya menjaga lingkungan hidup‟ (70% penting, hanya 37% yang
sudah melaksanakan). Satu hal yang dipercaya masyarakat umum telah
dilaksanakan pelaku usaha dengan baik adalah kemampuan memproduksi
barang atau jasa yang bermutu (62%).
Survei ini mengungkapkan bahwa faktor-faktor
yang membentuk tingkat kepercayaan sekarang merupakan hal-hal yang
kurang penting dalam membangun kepercayaan di masa depan. Saat ini,
kepercayaan di tingkat global dipengaruhi oleh hal- hal seperti
keuntungan finansial yang konsisten dan produksi barang atau jasa yang
inovatif. Padahal, mendengarkan masukan konsumen serta mendahulukan
mereka daripada laba perusahaan dipandang jauh lebih penting untuk
membangun kepercayaan di masa depan.
Chadd McLisky, Chairman IndoPacific Edelman,
mengatakan, hasil survei tahun ini mengindikasikan bahwa masyarakat
sudah menganggap perusahaan sebagai bagian dari suatu ekosistem sosial.
Untuk itu, pelaku usaha harus bertindak sesuai harapan tersebut.
Pelaku usaha tentunya tetap perlu memproduksi
barang dan jasa yang bermutu, tetapi mereka diharapkan berbuat lebih
untuk meraih kepercayaan masyarakat. Sektor industri masih dipercaya
walaupun tingkat kepercayaannya menurun Jika dilihat berdasarkan sektor
industri, survei ini mengungkapkan bahwa walaupun tingkat kepercayaan
kalangan elit informasi menurun dibandingkan tahun lalu, mereka masih
memiliki kepercayaan cukup tinggi kepada banyak industri sektor
dibandingkan kalangan serupa di dunia. Hal ini mencerminkan indikator
ekonomi Indonesia yang positif di tengah kekacauan ekonomi dunia.
0 komentar:
Posting Komentar