Tribunnews.com - Rabu, 6 Maret 2013 08:30 WIB
TRIBUNNEWS.COM, PAREPARE - Lembaga survey Independen Indeks Politica Indonesia (IPI), menjagokan Taufan Pawe (TP) dalam kancah pilwalkot Parepare Agustus mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif IPI, Suwadi Idris Amir, melalui rilisnya, Rabu (6/3/2013). Menurut Suwadi, survey pemetaan politik di Kota Parepare dimulai sejak 20 Februari, hingga 3 Maret lalu.
IPI melansir hasil surveynya untuk elektabilitas 12 balon wali kota dan 10 balon wakil wali kota Parepare.
IPI menempatkan Taufan Pawe dengan Elektabilitas tertinggi mencapai 23,09 persen, disusul Fisal A Sapada 14,10 persen, Sjamsu Alam 13,11 persen, Abd Rahman Saleh 13,08 persen.
Kemudian Taqyuddin Jabbar 7,22 persen, Fatmawati RMS 4,09 persen, Arqam Azikin 4,06 persen, Syaifuddin Laintang 3,10 persen, Ramzah Thabarani 3,07 persen, Gustam Kasim 3,03 persen, Hatta Buroncong 2,03 persen, HM Imran Ramli tidak jawab/rahasia 8,10 persen.
Sementara untuk balon wakil wali kota Parepare, elektabilitas tertinggi adalah Herman Zain Katoe 19,10 persen, disusul Rahmat Sjamsu Alam 13,17 persen, kemudian Andi Darmawangsa 9,12 persen. Kemudian Yamin Aslan Tjanring 8,08 persen, Ibrahim Fatta 7,12 persen, Andi Tanra Sula 5,11 persen, Soekawai Husein 5,09 persen, Basuki Busrah 4,15 persen, Fadly Agus Mante 4,08 persen, Sudirman Tanzi 4,07 persen. Tidak jawab/rahasia 20,90 persen.
Menurut Suwadi, posisi lima teratas masih sangat berpotensi saling menyalip dalam kurung waktu kurang lebih masih enam bulan.
"Masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi tetapi itu sangat tergantung pergerakan politik yang mereka bangun," kata Suwadi.
Menurutnya kalau kelima teratas ini masing-masing maju sebagai calon wali kota Parepare periode 2013-2018 sebaiknya mereka selektif memilih pasangan yang politisi atau pengusaha.
"Sebaiknya menggandeng birokrat, begitupun sebaliknya kalau birokrat lebih bagus menggandeng politisi atau pengusaha," lanjut Suwadi.
Survey IPI menggunakan metodologi multistage random sampling acak berjenjang dengan menggunakan sampel 480 orang dengan proporsi 50 persen pria, 50 persen wanita, yang disebar di seluruh kelurahan di empat kecamatan di Kota Parepare.
"Wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan tingkat kepercayaan 95 persen margin of error 2,5 persen," kata Suwadi.(Ali)
TRIBUNNEWS.COM, PAREPARE - Lembaga survey Independen Indeks Politica Indonesia (IPI), menjagokan Taufan Pawe (TP) dalam kancah pilwalkot Parepare Agustus mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif IPI, Suwadi Idris Amir, melalui rilisnya, Rabu (6/3/2013). Menurut Suwadi, survey pemetaan politik di Kota Parepare dimulai sejak 20 Februari, hingga 3 Maret lalu.
IPI melansir hasil surveynya untuk elektabilitas 12 balon wali kota dan 10 balon wakil wali kota Parepare.
IPI menempatkan Taufan Pawe dengan Elektabilitas tertinggi mencapai 23,09 persen, disusul Fisal A Sapada 14,10 persen, Sjamsu Alam 13,11 persen, Abd Rahman Saleh 13,08 persen.
Kemudian Taqyuddin Jabbar 7,22 persen, Fatmawati RMS 4,09 persen, Arqam Azikin 4,06 persen, Syaifuddin Laintang 3,10 persen, Ramzah Thabarani 3,07 persen, Gustam Kasim 3,03 persen, Hatta Buroncong 2,03 persen, HM Imran Ramli tidak jawab/rahasia 8,10 persen.
Sementara untuk balon wakil wali kota Parepare, elektabilitas tertinggi adalah Herman Zain Katoe 19,10 persen, disusul Rahmat Sjamsu Alam 13,17 persen, kemudian Andi Darmawangsa 9,12 persen. Kemudian Yamin Aslan Tjanring 8,08 persen, Ibrahim Fatta 7,12 persen, Andi Tanra Sula 5,11 persen, Soekawai Husein 5,09 persen, Basuki Busrah 4,15 persen, Fadly Agus Mante 4,08 persen, Sudirman Tanzi 4,07 persen. Tidak jawab/rahasia 20,90 persen.
Menurut Suwadi, posisi lima teratas masih sangat berpotensi saling menyalip dalam kurung waktu kurang lebih masih enam bulan.
"Masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi tetapi itu sangat tergantung pergerakan politik yang mereka bangun," kata Suwadi.
Menurutnya kalau kelima teratas ini masing-masing maju sebagai calon wali kota Parepare periode 2013-2018 sebaiknya mereka selektif memilih pasangan yang politisi atau pengusaha.
"Sebaiknya menggandeng birokrat, begitupun sebaliknya kalau birokrat lebih bagus menggandeng politisi atau pengusaha," lanjut Suwadi.
Survey IPI menggunakan metodologi multistage random sampling acak berjenjang dengan menggunakan sampel 480 orang dengan proporsi 50 persen pria, 50 persen wanita, yang disebar di seluruh kelurahan di empat kecamatan di Kota Parepare.
"Wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan tingkat kepercayaan 95 persen margin of error 2,5 persen," kata Suwadi.(Ali)
Editor: Dewi Agustina | Sumber: Tribun Timur
0 komentar:
Posting Komentar