Menurut Direktur Eksekutif (IPI) Indeks Politica Indonesia, Suwadi Idris Amir Butuh kerja keras dan biaya besar untuk para kandidat pendatang baru untuk mengejar ketertinggalannya ditakalar.
Dan kalau Ingin Kalahkan Paket Bur-Nojeng' Penantang Butuh Kos Politik diatas 10 Milyar. karna dalam jangka waktu yang tinggal kurang lebih 4 bulan, kandidat yang ketinggalan popularitas dan elektabilitas, tidak ada pilihan mereka harus membentuk tim berlapis dan bergerak tanpa henti dan itu membutuhkan kos politik yang tinggi, karna kalau tidak seperti itu maka mustahil mengejar paket Bur-Nojeng. karna sampai bulan juni 2012 paket usungan partai golkar memborong popularitas dan elektabilitan meninggalkan pesaing-pesaingnya. survei perorangan dibulan juni 2012 H. Bur (P) 91,20 % (E) 39,15 %. disusul H. Nojeng (P) 87,75 % (E) 23,75 %. dan kalau survei paket Bur-Nojeng (P) 92,50 % (E) 48,85 %. berada diurutan kedua sementara Paket H. Makmur Sadda-Nashar (P) 73,90 % (E) 13,50 %. sementara calon bupati lainnya yang belum menentukan pasangannya cendrung stagnan pergerakan politiknya.
Tetapi Menurut Suwadi, Bur-nojeng tetap harus waspadai pergerakan politik ditakalar karna masih banyak celah yang dapat dijadikan senjata lawan-lawannya untuk menghancurkan popularitas paket usungan golkar ini.
Pada survei Indeks Politica Indonesia, dibulan juni beberapa calon dijaring untuk mengukur popularitas dan elektabilitasnya, tetapi ada empat nama yang cukup naik tren nya seperti: Syamsari Kitta, A. Jen Syarif, Alimuddin Dg Namba, Ahmad Dg Se're, dan kalau seandainya: Syamsari Kitta Berpaket A. Jen Syarif.' dan Ahmad Dg se're berpaket Alimuddin Dg Namba, maka paket ini berpotensi mengporak-porandakan paket Bur-Nojeng, asalkan paket simulasi diatas ditopan biaya kos politik diatas 10 Milyar kata Suwadi.
0 komentar:
Posting Komentar