Lembaga
Survei Ekonomi dan Politik (LI) Latin Institute yang melakukan Survei
ekonomi dan kebijakan publik di 22 kabupaten dan kota di sulawesi
selatan' Merangkaikan dengan survei perilaku politik untuk mengukur
persepsi dan pengetahuan masyarakat sulawesi selatan menjelang pilkada
gubernur dan wakil gubernur januari 2013.
Hasilnya
untuk tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur, Tertinggi
Popularitas Dan Elektabilitas, Memimpin Sayang Jilid 2, (P) 92,50 % (E)
51,40 %, IA, (P) 85,25
% (E) 33,60 %, GARUDA-NA, (P) 65,25 % (E) 5,50 %, Belum
menjawab/Rahasia. 9,50 %.''
SAYANG unggul masing-masing diatas 15 % di kabupaten, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba. Di Sinjai, Sayang kalah tipis dari Paket GARUDA-NA sekitar 2 % sedangkan di kota Makassar SAYANG kalah 2 % dari IA.
Sementara di daerah Bosowa yaitu; Bone, Soppeng dan Wajo, Sayang masih unggul dari paket, IA dan GARUDA-NA di atas angka 9 %. Di Luwu Raya, Luwu, Palopo, Lutra, dan Lutim, SAYANG masih unggul tipis dari IA masing-masin diatas 4 %, tapi tren pasangan IA terus naik.
Di kabupaten Toraja dan Toraja Utara yang pada periode pertama tahun 2007 lalu menjadi basis kekuatan SAYANG dengan kehadiran GARUDA-NA sedikit menganggu di kabupaten yang baru dimekarkan tersebut. SAYANG masih unggul di atas 7 % dari IA dan GARUDA-NA.
Daerah Ajatapparen seperti kabupaten Pinrang, Sidrap,, Barru, Maros dan kota Pare-Pare untuk sementara paket SAYANG unggul sementara masing-masing masih di atas 6 %. Daerah tersebut masuk zona pertarungan ketat karena pasangan IA dan GARUDA-NA berusaha untuk unggul juga di daerah tersebut.
Survei ini dilakukan dari Akhir Juli hingga Akhir Agustus 2012 dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling acak berjenjang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, wawancara tatap muka menggunakan kuesener dengan jumlah responden 1880 orang tingkat kepercayaan 95 % dan margin of error 3,8 %.
Menurut Direktur Eksekutif Latin Institute (LI) Imran Taufik A.Akil, "lembaga kami rutin melakukan survei kebijakan publik, ekonomi dan perilaku konsumen yang metodologinya hampir sama dengan survei politik". Untuk itu survei perilaku politik masyarakat di Sulawesi Selatan juga kami lakukan, tuturnya yang merupakan juga Korwil Intim Lembaga Survei Internasional Insight Asia, Ungkapnya (*)
SAYANG unggul masing-masing diatas 15 % di kabupaten, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba. Di Sinjai, Sayang kalah tipis dari Paket GARUDA-NA sekitar 2 % sedangkan di kota Makassar SAYANG kalah 2 % dari IA.
Sementara di daerah Bosowa yaitu; Bone, Soppeng dan Wajo, Sayang masih unggul dari paket, IA dan GARUDA-NA di atas angka 9 %. Di Luwu Raya, Luwu, Palopo, Lutra, dan Lutim, SAYANG masih unggul tipis dari IA masing-masin diatas 4 %, tapi tren pasangan IA terus naik.
Di kabupaten Toraja dan Toraja Utara yang pada periode pertama tahun 2007 lalu menjadi basis kekuatan SAYANG dengan kehadiran GARUDA-NA sedikit menganggu di kabupaten yang baru dimekarkan tersebut. SAYANG masih unggul di atas 7 % dari IA dan GARUDA-NA.
Daerah Ajatapparen seperti kabupaten Pinrang, Sidrap,, Barru, Maros dan kota Pare-Pare untuk sementara paket SAYANG unggul sementara masing-masing masih di atas 6 %. Daerah tersebut masuk zona pertarungan ketat karena pasangan IA dan GARUDA-NA berusaha untuk unggul juga di daerah tersebut.
Survei ini dilakukan dari Akhir Juli hingga Akhir Agustus 2012 dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling acak berjenjang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, wawancara tatap muka menggunakan kuesener dengan jumlah responden 1880 orang tingkat kepercayaan 95 % dan margin of error 3,8 %.
Menurut Direktur Eksekutif Latin Institute (LI) Imran Taufik A.Akil, "lembaga kami rutin melakukan survei kebijakan publik, ekonomi dan perilaku konsumen yang metodologinya hampir sama dengan survei politik". Untuk itu survei perilaku politik masyarakat di Sulawesi Selatan juga kami lakukan, tuturnya yang merupakan juga Korwil Intim Lembaga Survei Internasional Insight Asia, Ungkapnya (*)
Latin: Garuda-Na Sulit Saingi Sayang dan IA
- Rabu, 05 September 2012 10:39
Hasil survei Latin menyebutkan jika Garuda-Na sangat sulit menyaingi elektabilitas paket Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu’mang (Sayang) dan pasangan Ilham Arief Sirajuddin dan Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
Survei yang dilakukan di 22 kabupaten/kota di Sulsel tersebut, menunjukkan posisi Garuda-Na tertinggal jauh dengan tingkat elektabilitas hanya 5,50 persen dan popularitas 65,25 persen.
Sayang Jilid II memimpin dengan 92,50 persen popularitas dan 51,40 persen elektabilitas. Adapun popularitas IA 85,25 persen dengan tingkat elektabilitas 33,60 persen. 9,50 persen responden yang merahasiakan dukungan mereka atau dengan kata lain enggan menjawab.
“Sayang unggul masing-masing diatas 15 persen di Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Bulukumba. Di Sinjai, Sayang kalah tipis dari paket Garuda-Na sekitar 2 persen. Sedangkan di Kota Makassar, Sayang kalah 2 persen dari IA,” kata Direktur Eksekutif LI, Imran Taufik A Akil, Selasa, 4 September.
Imran yang juga Korwil Intim Lembaga Survei Internasional Insight Asia melajutkan, di daerah Bosowa (Bone, Soppeng, dan Wajo) Sayang masih unggul di atas 9 persen dari IA dan Garuda-Na. Di Luwu Raya (Luwu, Palopo, Lutra, dan Lutim) sendiri yang menjadi basis IA, Sayang unggul tipis masing-masing di atas 4 persen.
“Tapi tren pasangan IA di Luwu Raya terus naik,” kata Imran.
Adapun di Tana Toraja dan Toraja Utara yang merupakan basis kekuatan Sayang di Pilgub 2007 lalu, mulai terganggu dengan kehadiran Garuda-Na. Sayang hanya unggul di atas 7 persen dari IA dan Garuda-Na.
Sedang di daerah Ajatappareng (Pinrang, Sidrap, Barru, Enrekang, dan Pare-Pare) untuk sementara paket Sayang unggul. Elektabilitas masing-masing kandidat masih dikisaran di atas 6 persen.
“Daerah tersebut masuk zona pertarungan ketat karena pasangan IA dan Garuda-Na berusaha untuk unggul juga di daerah tersebut,” jelas Imran.
Survei LI dilakukan mulai akhir Juli hingga akhir Agustus 2012 dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling acak berjenjang.
Pengambilan data dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner pada 1880 orang responden. Adapun margin of error adalah 3,8 persen. (del/soe)
0 komentar:
Posting Komentar