Latin: Nurdin Halid Penentu di Pilwalkot Makassar
- Kamis, 09 Agustus 2012 14:14
Direktur Riset dan Master Pemenangan Pemilukada Latin Institute, Suwadi Idris Amir, mengatakan, olehnya siapapun yang berpasangan dengan Adik Nurdin Halid, Kadir Halid di Pilwalkot Makassar sudah pasti mengendarai Golkar.
“Nurdin Halid adalah kunci penentu di DPP Golkar. Sebagai Korwil, dia adalah orang kepercayaan Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie. Tidak bisa dinafikan, peran Nurdin menggolkan Andi Fahsar Padjalangi di Bone dan Burhanuddin Baharuddin di Takalar kemarin sangat besar. Dan untuk Makassar juga pasti seperti itu,” kata Suwadi, Rabu, 8 Agustus.
Menurut Suwadi, keberhasilan Fahsar merebut Golkar dari tangan Andi Irsan Idris Galigo adalah karena Fahsar menggandeng Ketua DPRD Bone, Ambo Dalle, yang merupakan keluarga Nurdin. Seperti diketahui, putri Nurdin dan putra Ambo Dalle adalah suami-istri.
Begitupun untuk Pilwalkot Makassar, Suwadi menilai, Nurdin tidak akan tinggal diam melihat adiknya Kadir Halid. “Nurdin pasti akan turun penuh membantu adiknya, apalagi rata-rata karir politik keluarga Nurdin di pemilukada sudah habis. Kadir adalah satu-satunya harapan terakhir,” tutur Suwadi.
“Jadi kuncinya siapapun yang menggandeng Kadir sebagai pasangannya pastilah mengendarai Golkar di Pilwalkot Makassar,” tegas Suwadi dengan yakin.
Suwadi membeberkan peluang paket satu partai di Pilwalkot Makassar cukup besar. Di Golkar peluang paket Supom Guntur-Kadir Halid atau Zulkarnaen Arief-Kadir Halid disebut berpeluang. Sedang di Demokrat, peluang paket Idris Manggabarani-Adnan Purichta Ichsan YL atau Idris Manggabarani-Andry Suryana Arif Bulu juga disebut berpeluang. Adapun di PAN, peluang paket Ashabul Kahfi-Saeful Saleh atau Saeful Saleh-Busrah Abdullah yang dinilai berpeluang.
“Mereka memiliki peluang yang sama untuk menang. Sedang partai lain peluang menang kalau maju satu partai kecil,” imbuhnya. (del/soe)
IPI: Hanya Karakter SYL Sama dengan Jokowi
- Details
- Published on Saturday, 14 July 2012 09:31
Di Pilkada Gubernur Sulsel, hingga saat ini ada tiga pasangan calon yang bakal bersaing. Yakni incumbent Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang (Sayang), Ilham Arief Sirajuddin-Azis Qahhar Mudzakkar (IA), dan Rudiyanto Assapa-Andi Nawir Passinringi (Garuda-Na).
Hasil survei Indeks Politica Indonesia (IPI) menggambarkan hanya Syahrul Yasin Limpo (SYL) figur yang dianggap punya karakter merakyat seperti Jokowi.
Dari hasil survey, 17 persen masyarakat Sulawesi Selatan mengatakan memilih SYL 2007 lalu karena sosok SYL yang merakyat, 18 persen mengatakan karena SYL birokrasi berpengalaman, dan 8 persen karena program pendidikan dan kesehatan gratis yang menjadi program jualan paket Sayang Jilid 1, 2007 lalu.
Sedangkan gambaran dari hasil survei IPI, Mei-Juni 2012, sebanyak 21 persen mengatakan SYL atau Sayang Jilid 2 figur yang merakyat, dan 49 persen puas atas program pendidikan dan kesehatan gratis.
Menurut Direktur Eksekutif IPI, Suwadi Idris Amir, sangat tipis kemungkinan dua paket calon gubernur dan wakil gubernur sulawesi selatan, IA dan Garuda-Na berhasil meniru Jokowi-Ahok. Karena sejak tahun 2007 lalu, ketika Sayang yang maju melawan incumbent saat itu, salah satu faktor yang membuat Sayang berhasil menumbangkan incumbent adalah figur mereka yang dianggap merakyat.
Belum lagi sampai saat ini belum ada gambaran program lawan-lawan Sayang Jilid 2 yang menggigit melampaui program, pendidikan, dan kesehatan gratis yang telah dirasakan dan melekat di masyarakat Sulsel.
Menurut Suwadi, kalau mau mengimbangi Sayang Jilid 2, paket IA dan Garuda-Na harus bisa membuat terobosan-terobosan yang lebih menarik dari yang dimiliki incumbent saat ini.
“Masih ada waktu enam bulan buat mereka merancang dan memperlihatkankan ke masyarakat Sulsel yang dianggap pemilih cukup rasional,” papar Suwadi.
Sumber : http://cakrawalaberita.com/politik/ipi-hanya-karakter-syl-sama-dengan-jokowi
0 komentar:
Posting Komentar