Senin, 13 Agustus 2012

Diskusi Politik Terkait Pilwalkota Makassar' Judul: Mencari Pemimpin Yang Kredibel.

Rabu, 15 Agustus 2012.

DISKUSI - POLITIK: Sebuah diskusi sederhana dilakukan Teman-teman Gerakan Pemuda Al Hurr Sulsel (GP Al-Hurr) diwarkop toddopuli Senin malam tgl. 13 Agustus 2012, Membahas Pilwalkota Makassar' Dihadiri Wakil ketua PPP Makassar A. Sahril Badaruddin, Ketua Umum GP Al-Hurr Sulsel' Suwadi Idris Amir, Direktur Eksekutif (LI) Latin Institute' Imran Taufik A.Akil, dan Aktifis Pemuda HMI Abul Khair. Tema diskusi: Mencari Calon Walikota Makassar Yang Kredibel.

Diskusi ini yang di Pandu Ketua Departemen Perempuan GP Al-Hurr' A. Sri Wulandani, Dalam diskusi ini peserta dimintai pendapat dan penilaian terhadap beberapa bakal calon walikota makassar' Seperti. Adil Patu, Supomo Guntur, Idris Manggabarani, Kadir Halid, Busrah Abdullah, Zulkarnaeng Arief, Andri Arief Bulu, Apiyati, Dewi Yl, Herfidha Attas, Muhyina Muin, Fatimah Kalla, Annar Sampetodding, Adnan Purichita IYL, Saeful Saleh, Ariadi Arsal, Jafar Sodding, Adi Rasid Ali,  dll...

Menurut Ketua Umum GP Al-Hurr Sulsel' Suwadi Idris Amir, Yang juga Direktur Eksekutif IPI, Untuk sementara Hasil survei menggambarkan dukungan terhadap muka-muka lama masih sedikit mendominasi' tetapi mereka belum berada pada angka maksimal untuk memenangkan pilwalikota makassar' karna sampai hari ini belum ada calon walikota yang elektabilitasnya mencapai 20 %' Artinya muka-muka baru masih sangat berpeluang untuk mengejar mereka bahkan melampui mereka kalau muka-muka baru ini mampu meyakinkan publik makassar dengan program yang berpihak kepada kepentingan rakyat' terkait siapa calon paling ideal memimpin makassar' Menurut Suwadi' kalau menurut gambaran survei IPI dibulan juni-juli dengan gambaran simulasi paket. Paket Politisi-Birokrasi dan Pengusaha-Birokrasi lebih menarik menurut penilean masyarakat makassar, di susul paket Pria-Wanita. Tetapi kalau menurut analisis saya dikaitkan hasil survei kami, Paket Supomo Guntur - Kadir Halid Dan Paket Zulkarnaeng Arif - Saeful Saleh paling ideal' karna paket ini memiliki pawer , dan sesuai keinginan masyarakat menurut hasil survei kami mereka mewakili paket politisi/pengusaha dan birokrasi , Ungkapnya.

Sementara Menurut Wakil Ketua PPP Makassar' A. Sahrir Badaruddin, Saya sangat sepakat dengan analisis' Suwadi, karna memang Idealnya kepala daerah harus punya dua karakter. Pertama dia harus memiliki pengetahuan tentang pemerintahan' dan itu cuma kebanyakan dimiliki seorang birokrasi. Kedua dia harus punya kekuatan politis dan finansial' supaya mereka mampu membangun pemerintahan daerah yang kuat dan jelas' Terkait dua paket usulan Suwadi, Saya lebih tertarik dengan usulan Paket. Pak Zulkarnaeng Arief - Saeful Saleh, karna sosok Pak Zul, yang seorang pengusaha berbobot dan politisi santun, dan sosok Pak Ipul, yang seorang birokrasi dan akademisi, mereka sangat serasi dan akan mampu bersenergi dengan baik karna didukung keahlian dan pengalaman dibidangnya masing-masing, Bahkan kalau memang mereka serius dan berminat menggunakan PPP sebagai kendaraan politik mereka maka kami pasti akan mempertimbangkan dengan serius, Ungkapnya.

Sementara Menurut Aktifis HMI Abul Khaer, yang terpenting adalah calon walikota makassar harus memiliki komitmen kepada rakyat dan harus memiliki program-program yang jelas dan rasional. Terkait calon walikota yang ideal saya pikir paket pria - wanita harus diberi ruang, karna di beberapa daerah dipulau jawa, daerah yang kepamimpinannya pra - wanita cukup berhasil, seperti kota surabaya dan kediri, ungkapnya singkat.

Sementara Direktur Eksekutif Latin Institute' Imran Taufik A.Akil, Mengatakan ada dua paket dengan figur berpengalaman yang cukup ideal memimpin makassar. Pertama, Supomo Guntur - Kadir Halid dan Paket, Apiyati - Adnan Purichita IYL, karna mewakili geopolitik Bugis-makassar dan Politisi - Birokrasi, Dimana menurut saya figur-figur yang muncul dalam diskusi ini semuanya memiliki peluang yang sama memimpin kota makassar, ungkapnya menutup diskusi singkat ini.''(Wan/80)

0 komentar:

Posting Komentar