-Naikkan Popularitas, Parpol ‘Jual’ Tokoh Nasional- |
Editor: KTC02, Oleh: Suwadi Idris Amir (Direktur Eksekutif IPI)
KABAR-TORAJA.COM- Salah satu strategi menaikkan popularitas dan pemasaran politik yang efektif adalah meminjam nama besar seorang toko yang populer. Itulah yang coba dilakukan dua partai menengah, Gerindra dan Nasdem. Keduanya melempar ke publik bahwa partainya siap mengusung Jusuf Kalla (JK) baik sebagai RI 01 maupun RI 02. Kemampuan JK menjaga pencitraan politiknya menjadikannya figur yang sangat populer di Indonesia, walaupun sebenarnya partai Gerindra bukannya tidak mempunyai figur yang populer. Dari berbagai lembaga survei, memposisikan ketua umum partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai figur populer setelah Megawati dan JK.
Menurut Direktur Eksekutif Indeks Politicia Indonesia (IPI), Suwadi Idris Amir, Salah satu strategi jitu untuk meningkatkan popularitas partai politik adalah menjual nama besar toko nasional yang populer tidak hanya dilakukan pertai menengah, namun partai sebesar Golkar, PDIP, dan Demokrat juga melakukan hal yang sama unttuk menjaga hegemoni mereka.
Harus diakui, JK dalan kurun waktu 15 tahun ini menjadi primadona perpolitikan nasional dimulai saat menjadi menteri di era Presiden Abdulrahman Wahid (Gusdur) dan Megawati. Keberhasilannya mengembang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya ditambah keberhasilannya mendamaikan komplik-komplik horisontal seperti di Ambon, Aceh, dan Poso.
Sederat prestasi itulah membuat SBY langsung meminangnya untuk mendampingi dalam merebut RI 01 2004-2009 lalu.
JK, walaupun kalah dalam pemilihan presiden 2009 lalu, bukannya membuat popularitas menurun tapi semakin membuat popularitasnya meningkat, karna kepintaran JK memposisikan diri. Beliau mampu menempatkan dirinya sebagai toko nasionalis dan sosialis.
Serta Keberhasilannya memimpin Palang Merah Indonesia(PMI), memperjuangkan aset nasional, dan menjadi penengah dalam setiap perselisihan baik secara nasional maupun internasional membuat popularitasnya semakin meningkat.
Hal inilah yang membuat partai nasionalis maupun partai islam memberikan tempat khusus kepada JK. Selain di level nasional, para calon kepala daerah pun berlomba-lomba menjual nama besar JK, seperti di Pilkada Gubernur Sulsel, Ilham-Aziz (IA) di garis terdepan menjadikan JK sebagi ikon campanye untuk mempopulerkan ‘Semangat Baru’ tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar